HENTIKAN POLITISASI ANGGARAN BANTUAN KEPADA MASYARAKAT

.

Sabtu, 14 Juni 2008 02:38

Bireuen | Harian Aceh—Kordinator Gabungan Solidaritas Anti Korupsi (GaSAK) Bireuen, Mukhlis Munir, meminta semua kalangan Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Bireuen untuk menghentikan tolak tarik dengan eksekutif, terkait penyaluran dana bantuan untuk kaum dhuafa, bantuan keagamaan dan olahraga, yang disalurkan melalui Bagian Sosial Setdakab Bireuen.
“Karena prilaku menang sendiri dari kalangan dewan mengakibatkan penyaluran bantuan untuk tiga bidang itu menjadi terkendala. Eksesnya sangat dirasakan masyarakat, khususnya dari kalangan kaum dhuafa yang seharusnya dapat mengecap sedikit biaya bantuan tunai untuk masyarakat miskin dari anggaran ABPK Bireuen tahun 2008,“ kata Mukhlis, Jumat (13/6).
Menurut dia, tolak tarik antara kepentingan legislatif dan eksekutif tersebut membuat penyaluran bantuan untuk masyarakat yang seharusnya sesuai dengan peruntukannya menjadi tersendat. Kondisi itu, kata Mukhlis, sangat bertentangan dengan Pasal 3 ayat 1 UU N0 17 tahun 2003 yang antara lain berbunyi: keuangan negara harus dikelola secara tertib, taat pada perundang-undangan, efesiaen, ekonomis dan transparan.
“Dana bantuan untuk dhuafa jangan dijadikan komoditi politik kalangan legislatif dan eksekutif. Kalau kondisi demikian terus terjadi, maka pejabat Bireuen telah melakukan kejahatan dan mengkhianati rakyat, karena dana yang telah diplotkan malah tersendat realisasinya karena adanya kepentingan politis kalangan dewan,“ pungkasnya.


Kabag Sosial, Baihaqi, sehari sebelumnya mengatakan, dana bantuan dhuafa, keagamaan dan olahraga, sudah tidak tersedia, tetapi dia enggan menyebutkan penyebabnya. Sementara itu, salah seorang anggota DPRK Bireuen yang meminta namanya tidak dipublis, Jumat (13/6), menjelaskan, setiap anggota dewan mempunyai konstituen permintaan yang harus disahuti sehingga salah satu caranya yakni dengan memplot anggaran jatah dewan pada bagian sosial setdakab Bireuen untuk diserahkan. “Saya kira itu hal yang wajar,“ katanya.(del)